1. Pengertian Surveilans Epidemiologi
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam satu kelompok penduduk tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. (Nur Nasry Noor, 2000).
Istilah surveilans digunakan untuk dua hal yang agak berbeda. Pertama, surveilans dapat diartikan sebagai pengawasan secara terus-menerus terhadap faktor penyebab kejadian dan sebaran penyakit, dan yang berkaitan dengan keadaan sehat atau sakit. Surveilans ini meliputi pengumpulan, analisis, penafsiran, dan penyebaran data yang terkait, dan dianggap sangat berguna untuk penanggulangan dan pencegahan secara efektif. Definisi yang demikian luas itu mirip dengan surveilans pada sistem informasi kesehatan rutin, dan karena itu keduanya dapat dianggap berperan bersama-sama.
Kegunaan kedua yaitu menyangkut sistem pelaporan khusus yang diadakan untuk menanggulangi masalah kesehatan utama atau penyakit, misalnya penyebaran penyakit menahun suatu bencana alam. Sistem surveilans ini sering dikelola dalam jangka waktu yang terbatas dan terintegrasi secara erat dengan pengelolaan program intervensi kesehatan. Bila informasi tentang insidens sangat dibutuhkan dengan segera, sedangkan sistem informasi rutin tidak dapat diandalkan maka sistem ini dapat digunakan. (J.P Vaughan & R.H Morrow, 1993).
2. Komponen Surveilans
Komponen dari surveilans yaitu :
1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.
2. Pengelola data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.
4. Perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaannya.
5. Evaluasi/penilaian hasil kegiatan.
3. Jenis Surveilans Epidemiologi
Terdapat lima jenis dari surveilans yaitu sebagai berikut :
1. Surveilans pasif, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan di daerah.
2. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan secara teratur seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mencatat ada atau tidaknya kasus baru penyakit tertentu.
3. Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu tertentu diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam sebuah negara.
4. Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena dianggap tidak mewakili sebuah kelompok populasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren penyakit dan dalam mengumpulkan informasi yang lebih terperinci.
5. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat, sarana dan prasarana serta laboratorium kesehatan termasuk pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan laboratorium secara berturut-turut.
4. Sasaran Surveilans Epidemiologi
Sebagai sasaran dalam surveilans epidemiologi adalah :
a. Individu
Pengamatan dilakukan pada individu yang terinfeksi dan mempunyai potensi untuk menularkan penyakit sampai individu tersebut tidak membahayakan dirinya maupoun lingkungannya, seperti pada penderita, karier, dan orang dengan risiko tinggi.
b. Populasi lokal
Populasi lokal ialah kelompok penduduk yang terbatas pada orang-orang dengan risiko terkena suatu penyakit (population at risk). Pengamatan dilakukan pada individu yang kontak dengan karier atau penderita, pada pejamu yang rentan (misalnya bayi), terhadap orang yang menderita penyakit yang mudah selapse (misalnya TBC), terhadap kelompok individu yang mempunyai peluang untuk kontak dengan penderita (misalnya tenaga medis).
c. Populasi nasional
Populasi nasional ialah pengamatan yang dilakukan terhadap semua penduduk secara nasional. Hal ini dilakukan setelah program pemberantasan dilaksanakan.
d. Populasi internasional
Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap penyakit yang dilakukan oleh berbagai negara secara bersama-sama, yang ditujukan untuk penyakit-penyakit yang mudah menimbulkan epidemi atau pandemi.
Tujuan dilaksanakannya pengamatan ini adalah untuk saling memberi informasi tentang epidemi yang timbul di suatu negara agar negara lain yang tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan.
5. Kegunaan Surveilans Epidemiologi
Surveilans epidemiologi mempunyai beberapa kegunaan utama yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengenali wabah dan memastikan bahwa penanggulangan yang sedang berlangsung berhasil dengan efektif.
2. Untuk memantau pelaksanaan dan keefektifan program penanggulangan khusus dengan jalan membandingkan besarnya masalah antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program.
3. Untuk membantu perencanaan program kesehatan dengan jalan menunjukkan jenis penyakit dan masalah kesehatan yang penting sehingga berguna untuk mengadakan intervensi khusus. Hal ini juga membantu menentuka prioritas.
4. Untuk mengenali kelompok risiko tinggi (misalnya menurut usia dan pekerjaan), wilayah geografi yang banyak memiliki masalah, dan variasi dari waktu ke waktu (misalnya musiman, dan tahun ke tahun). Hal ini juga membantu perencanaan program.
5. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai vaktor dan dinamika penyakit menular.
6. Sumber Data Surveilans
Salah satu sistem pengumpulan data yang dilakukan secara terus-menerus dalam epidemiologi dikenal dengan surveilans. Sebagai sumber data surveilans, WHO merekomendasikan 10 macam sumber data yang dapat dipakai, yaitu :
a. Registrasi mortalitas
b. Laporan morbiditas
c. Laporan epidemi
d. Investigasi laboratorium
e. Investigasi kasus individu
f. Investigasi lapangan epidemik
g. Survei
h. Studi reservoir binatang dan distribusi vektor
i. Penggunaan biologis dan obat
j. Pengetahuan populasi dan lingkungan
Selain itu untuk surveilans, data dapat juga diperoleh dari :
a. Statistik rumah sakit dan tempat perawatan lainnya
b. Pencatatan dokter-dokter
c. Laporan laboratorium kesehatan masyarakat
d. Daftar absen kerja atau sekolah (bahan kuliah, Surveilans Epidemiologi).
7. Bentuk Pelaksanaan
Pelaksanaan surveilans dalam suatu wilayah secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara yakni surveilans pasif dan aktif. Surveilans pasif atau disebut juga pengumpulan keterangan tentang kejadian penyakit dalam masyarakat yang dilakukan oleh unit surveilans mulai dari tingkat puskesmas sampai ke tingkat nasional. Dalam hal ini sejumlah penyakit tertentu secara teratur dilaporkan baik melalui rumah sakit maupun melalui puskesmas atau institusi pelayanan kesehatan lainnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan disebarluaskan serta dilakukan pengamatan khusus bila ada kejadian yang bersifat luar biasa.
Surveilans aktif merupakan pengumpulan data terhadap satu atau lebih penyakit tertentu pada suatu masa waktu tertentu yang dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan yang telah ditugaskan untuk hal tersebut.
Bentuk surveilans aktif ini biasanya dilakukan bila ada penyakit baru yang diketemukan, atau suatu bentuk penularan dalam masyarakat yang sedang dalam pengamatan, atau bila ada perkiraan peningkatan risiko penduduk karena perubahan musim, begitu pula bila adanya penyakit yang baru muncul pada suatu daerah geografis atau suatu kelompok populasi tertentu. Juga dilakukan pada masa transisi dari suatu penyakit yang baru saja dibasmi dari suatu wilayah data populasi tertentu, maupun penyakit yang sebelumnya sudah berada di bawah tingkat penanggulangan (under control) tetapi kemudian mulai memperlihatkan peningkatan jumlah kasus yang berarti atau insidensi yang meninggi.
8. Alat Bantu Pelaksanaan
1. Laboratorium untuk diagnosis pasti
2. Sistem pelaporan yang aktif.
3. Tenaga ahli untuk keperluan :
• Diagnosis.
• Analisis dan interpretasi data.
• Perencanaan dan evaluasi
Thanks yaa referensinyaa :)
BalasHapusisiya bagus tp sayang kurang referensinya dari mana..???
BalasHapus